remains an inspiration as the green fairy, inspired goodness in the world

Jumat, 08 Juli 2011

Minggu pagi.. . di sebuah rumah kecil tinggallah keluarga kecil yang bahagia..(lahhh..kowh kaya cerita teletubies heheheheh…^_^). Setting ceritanya minggu pagi…lokasinya depan pintu rumah…. Aktornya Ibu, Ayah dan Anaknya.. Adegan Sang ibu mengepang ramput panjang putrinya, Sang Ayah duduk meminum kopi. Scene satu Take Satu, Camera Rolling, Stand by And Action!!!!!!(Obsesi sutradara…..gag kesampaian ho.ho.ho). serius dikit kenapa??????

Ukey..ukey.. pagi itu hari minggu Anna (Narsis banggetz pake nama sendiri hehehe..) libur kesekolah, ,dan Ayah dan Ibunya pun menemani Anna di rumah, ,seperti hari- hari biasa gag perduli mau senin-selasa-rabu-kamis-jum’at-sabtu-minggu(itu nama-nama hari..) GARIIIINNNNNGGGGG!!!!!.. (jangan ngedumel gitu dong teman-teman…) maksudnya setiap hari gag perduli libur atau engga Anna selalu meminta Ibu untuk menata rambut panjangnya(hair styler..) dan Ayah sebelum berangkat bekerja juga pasti akan menghabiskan kopi buatan Ibu…

Pagi Itu sembari menyisir rambut putri kecilnya Ibu bertanya,,,

“Anna…kemarin gimana di sekolah?”..tanya Ibu

“Kemaren Bu guru membacakan cerita tentang perjuangan seorang Ibu”,Jawab Ana

“Ayah gag di ceritain”,sahut ayah..

“Di certain yah..pokoknya Ibu guru bercerita tentang jasa-jasa Ayah dan Ibu pada anaknya, dan kata Bu guru seorang anak harus berbakti pada Kedua Orang tuanya”, jawab Anna Polos (hehehehe…^_^)

“berbakti menurut kamu?itu seperti apa?” Tanya ibu

Anna tidak menjawab pertanyaan Ibunya, ,dan hanya memandang ayah dan ibunya bergantian, ,dan terdiam….

“Kenapa?”Tanya Ayah

“Ayah…Ibu boleh Anna bertanya Sesuatu” Anna balik bertanya

“tentu saja”,Jawab Ibu sambil terus menyisir rambut putrinya

“Bu...Apa waktu mengandung aku ibu keberatan membawa aku di perut? “, “engga kerasa, ,ibu masih bisa berlari,,bekerja,,memasak,belanja,dll”, jawab ibu

“Bu..apa ibu kesakitan saat melahirkan aku?”, “engga kerasa tau-tau kamu sudah di luar dan sedang di bersihkan sama bidan”,kata ibu..

“Bu.. Apa ibu kesusahan saat menyusui aku?,kelelahan saat merawatku,membenciku saat aku nakal?,dan menginginkan aku tak ada ketika aku marah-marah sama ibu?”,”engga kerasa, ,tau-tau kamu udah bisa jalan,ibu sudah tidak menyusui, ,tau-tau kamu sekolah, ,tiba-tiba kamu sudah makan sendiri, bermain sendiri, mencuci bajumu sendiri, ,dan tau-tau kamu sudah besar, ,sebentar lagi juga tanpa terasa kamu meninggalkan ibu dan ayah”, ,tegas ibu mengucapkannya tanpa ragu..

“Ayah...apa ayah susah punya anak kaya aku”,”engga kerasa,, tau-tau ibu hamil kamu”, jawab ayahku

“Ayah...apa ayah lelah membesarkan aku”,”engga kerasa ndu..tau-tau kamu minta dibuatkan KTP,minta buat SIM,tau-tau dapet surat dari desa kamu punya hak pilih”, kata ayahku sambil tersenyum..

“Ayah..apa ayah menyesal mengeluarkan uang banyak untuk memenuhi yang aku minta”, “engga kerasa,,emang kamu ngitung ya uang yang ayah keluarkan? Mungkin kalau di kumpulkan dari kamu lahir sampai sekarang,, bakal ada ratusan karung berisi uang di rumah ini kali ya???tapi benarkah uang itu bisa terkumpul?,mau buat ap ya “Jawab ayah sambil pura-pura berpikir

“Ayah...apa ayah menyesal membanting tulang mencari uang-uang itu?”, “engga kerasa..tau-tau ada uang dikantong setelah ayah pulang kerja, ,tau-tau ada orang ngasih uang”,Kata ayah sambil melipat senyum

“Ayah...Ibu...apa Ayah dan Ibu akan marah kalau aku tidak menjadi seperti yang kalian inginkan?,aku tidak pandai disekolah,aku tidak menjadi anak yang baik”,,

“Owh... ayah pasti marah.. ndu... tapi ayah marah pada diri ayah sendiri karena tidak mampu memberikan pendidikan yang baik untuk kamu”,jawab ayah

“Dan Ibu pasti menangis..menangisi diri ibu yang tidak mampu mengajari kamu hal yang baik” tangkas Ibu

‘Apa ayah akan senang kalau aku jadi anak yang baik, ,menjadi seperti yang ayah dan Ibu inginkan? Jadi anak yang sholeh?,sukses gitu?” tanya Anna meringiskan giginya

“Pasti Senang, ,dan bahagia sekali karena berarti Ayah dan Ibu bisa mendidikmu dengan baik, ,jadi ayah dan Ibu tinggal menunggu yang di janjikan ALLOH “ Kata Ibu hangat sekali..

“Apa itu Yah?” timpal Anna, , , , “SURGA” kata Ayah..

“lalu apa Ayah dan Ibu akan bersedih dan menyesal kalau Anna besar nanti lebih memilih suami Anna dan meninggalkan Ayah dan Ibu ketimbang disini bersama kalian padahal kaya di sinetron Ayah dan Ibu engga suka dengan suami Anna ?”, tanya Anna terlihat harap-harap cemas di raut wajahnya

“Hmm....gimana yach? Ndu...kalau itu terjadi Ayah dan Ibu pasti sudah siap untuk merelakan kamu pergi, Karena saat itu kamu sudah dewasa, ,marah??? ayah pasti marah untuk sesaat, karena Ayah tidak bisa lagi memeluk kamu, bercanda, mendengar cerita kamu, ,tidak bisa melihat senyum kamu”..Jawab ayah,, ,dan senyumnya dangkal..

“Kalau ibu,, pasti Ibu menangis...yang Ibu tangisi, ,karena Ibu tidak bisa lagi menyisir rambut kamu “, Senyum Ibu dan mencium kening Anna

“Ayah..Ibu... kenapa ayah tidak menghitung semua yang sudah ayah dan Ibu lakukan untukku? Kenapa ayah dan Ibu tidak mengingat-ngingat apa yang sudah kalian korbankan untukku?kenapa Ayah dan Ibu tidak mencatat semua hutang-hutang Anna pada kalian?” tanya Anna memburu..

“karena Kamu tidak berhutang apapun pada ayah dan ibu” jawab Ibu dengan Senyum....

“Dan..ayah tidak pandai menghitung, ,ayah tidak punya sempoa, ,ayah juga sudah tua untuk mengingat, ,ingatan ayah dan ibu payah, ,apalagi untuk mencatat hutang kamu, gag hafal hurufnya”Kata ayah sambil tertawa...

“Berarti Semuanya Gratis?, Ayah dan Ibu tidak minta Balas Budi?,Ayah dan Ibu Merelakan dengan Ikhlas semua yang sudah dilakukan?” tanya Anna

“ Bukan gratis, ,gag minta balas budi, ,juga bukan merelakan dengan ikhlas karena Ayah dan Ibu tidak melakukan apapun untukmu, Ayah dan Ibu hanya melakukan semuanya untuk Ayah dan Ibu sendiri” Jawab Ibu..

“ Dengarkan Ayah ndu... Ayah merawatmu, menjagamu, ,mencari nafkah untuk kamu dan Ibu, ,untuk kelangsungan hidup keluarga, ,membanting tulang itu Ayah lakukan semata-mata untuk diri Ayah sendiri.. Ibu mu mengandung mu, ,melahirkanmu, menyusui,menjaga membesarkanmu, merawatmu hingga kamu dewasa itu juga untuk diri Ibu sendiri.

Kamu..itu amanah yang di kirimkan ALLOH untuk kami rawat, ,kami didik, kami besarkan, ,dan jika kami berhasil melakukannya dengan baik ALLOH menjajikan surga untuk kami, ,dan jika kami gagal ALLOH juga akan menanyakannya, kenapa Ayah dan Ibu gagal?? Kalau kegagalan itu karena kesalahan Ayah dan Ibu ALLOH juga menjajikan neraka “ kata Ayah..

“ Ayah dan Ibu bisa masuk Surga itu karena kamu, ,masuk Neraka juga bisa karena Kamu “ Ibu menambahi...

“ Ayah dan Ibu tidak menghitung apa yang sudah di lakukan, Ayah dan Ibu tidak mencatat apa yang sudah di korbankan, ,Ayah dan Ibu tidak mengingat-ngingat apa yang sudah di berikan kepadamu itu karena kami mengajari kamu agar kamu tidak melakukan hal yang sama pada Ayah dan Ibu saat kami tua nanti , Ayah dan Ibu tidak mau kamu menghitung besarnya uang yang kamu keluarkan untuk perawatan ayah dan ibu, Kami tidak mau kamu mencatat kelelahan-kelelahan kamu saat kamu menjaga kami di usia tua nanti, ,Ayah dan Ibu tidak mau kamu mengingat-ingat semua yang kamu lakukan untuk menjaga kami ketika kami bertingkah lebih menyebalkan dari saat kamu kecil di usia pikun kami nanti” Kata Ayah

“karena jika Ayah dan Ibu menghitung, ,mencatat dan mengingat semua yang telah kami kerjakan itu akan membuat kami merasa bangga kalau kamu berhasil, ,kemudian menyesal jika kamu gagal , ,setelah itu mulut Ayah dan Ibu angkat bicara,mengungkit –ungkit yang kami ingat, yang kami catat dan yang kami hitung ,setelah bicara Kami akan akan mengeluh........ Ayah dan Ibu tidak mau kamu melakukan hal yang sama pada Ayah dan Ibu saat kami tidak sanggup menopang hidup kami nanti, ,” Mata Ibu berkaca-kaca

“ Lagi pula ALLOH sudah menjanjikan SURGA, ,dan itu jauh dari apapun , bahkan lebih dari semua yang sudah Ayah dan Ibu lakukan” Senyum ayah

“Bahkan ALLOH meletakkan surga sangat dekat dengan seorang IBU, ,ada di telapak kakinya “ Ibu juga tersenyum.. .

“Ayah dan Ibu khawatir Aku akan meninggalkan kalian?” tanya Anna

“Ayah dan Ibu percaya Jika Ayah dan Ibu tidak pernah meninggalkan kamu saat kamu belum bisa hidup sendiri, berjalan dengan dua kakimu sendiri tanpa gandengan tangan kami, ,Kamu pun juga tidak akan meninggalkan kami saat kami hanya bisa duduk diam atau terbaring lemah di ranjang, , ,bahkan meski hanya lewat Do’a, ,Ayah dan Ibu yakin Do’a kamu tidak akan meninggalkan kami” Kata Ayah pasrah..

“Anakku... jika tiba saat nanti kamu menjadi orang tua, ,lakukanlah peran menjadi orang tua dengan baik, ,didiklah Anak-anakmu nanti dengan baik sesuai dengan jamannya... insya alloh surga yang ALLOH janjikan untuk para orang tua, ,itu juga di janjikan untukmu” Kata Ibu.

‘terima kasih.. karena Kamu ndu, , Ayah sempurna sebagai seorang laki-laki, , dan laki-laki ini bisa merasakan menjadi seorang Ayah” peluk ayah..

“ dan terima kasih kamu menyempurnakan Ibu sebagai seorang wanita, ,dan membuat Ibu merasakan rasanya menjadi seorang Ibu “ Ibu juga memeluk hangat

Anna terdiam sejenak,,, dan kemudian mencium kening Ibu dan Ayahnya dan berkata.... “Terima Kasih ALLOH... ENGKAU telah menitipkan aku pada Ayah dan Ibu yang terbaik di dunia”

Teman- teman... Ayah dan Ibu Anna tidak mengajarkan Anna dan tidak memberitahukan Anna atas apa yang sudah beliau lakukan agar Anna tidak melakukan hal yang sama pada orang tuanya nanti.. Ayah dan Ibu Anna sadar bahwa Dunia itu berputar ada saat dimana Beliau membesarkan putra-putrinya dan pasti berbalik dimana Beliau harus di rawat oleh putra putrinya.

Ayah dan Ibu tadi tidak ingin ketika mereka renta Anaknya berkata :

“ Ayah menyekolahkan aku tinggi dan sekarang aku sudah bekerja, ,gajiku juga habis kugunakan untuk pengobatan ayah”

“ Ibu melahirkan aku payah, ,dan sekarang aku juga susah merawat Ibu yang hanya bisa terbaring “

Naudzubillahhi min dzaliq.......

Makanya seorang Ayah dan Ibu tadi membesarkan putrinya dengan ketulusan tidak ada embel-embel apapun di belakangnya ibarat orang yang buang hajat di sungai (perumpaannya agak hihihihihihihi...) orang yang buang hajat di sungai akan membiarkan si itu terbawa oleh air sungai... tidak mungkin orang tadi mengejar-mengejar si itu sampai ke hulu..(hih.....kalau dikejar-kejar jorse...)

Sebagai seorang Anak juga seharusnya melakukan hal yang sama untuk orang tuanya.... beruntung bagi Anda, kamu atau kalian yang ketiban jatah merawat orang tuanya karena berarti surga sangat dekat dengan kalian (ada di telapak kaki Ibu tuch.... ^_^, angkat aza kakinya hohoho becanda..becanda...), ,jadi sebisa mungkin dekati surga itu, ,jangan malah membuat neraka jadi dekat dengan marah..marah dan ngedumel alias ndresulo saat ngerawat Ayah dan Ibu yang sudah sepuh..

Hmmm... sekarang kalau artikel ini di bacakan pada seribu Anak pasti ada beberapa anak yang berpikir berarti gag usah nich... minta maaf atau apapun pada ayah dan Ibu, ,boro-boro minta maaf bilang makasih juga gag usah kan emang udah tugas mereka, udah jadi peran mereka sebagai orang tua ( ya kan ya donkz, , , mesti mikir gitu...hupt..dasar anak gag baik hohoho...) dan sekarang pertanyannya kapan kamu akan melakukan peran juga tugas dan kewajiban sebagai anak, kalau pikiran kamu kaya gitu?

Coba hal yang satu ini..... Kalau kamu di perantauan lagi bekerja, ,sekolah,, tinggal bersama suami atau istri sempatkanlah pulang sebentar kerumah ayah dan Ibu, ,yang sudah tinggal dengan ayah dan ibu.. ya udah di rumah dulu jangan pergi....

Ketika malam sudah larut, ,Ketika Ayah dan Ibu sudah tertidur pulas karena kelelahan (Jangan.. ikut tidur... @_@)... masuklah kekamar beliau hanya sepuluh menit saja (pelan-pelan.. jangan sambil menabuh genderang...) sejenak lihatlah keriput yang ada di dahi ayah dan Ibu di sekitar lingkar mata ayah dan Ibu, kulit yang makin kering, urat-urat yang makin menonjol, ,betapa lelahnya beliau ,, kelelahan yang gag pernah di ucapkan tetapi tergambar jelas di keriput wajah beliau, ,tersirat jelas di setiap lekukan kulit kering beliau, rasakan denyutan lemah dari nadi Ayah dan Ibu, , Bayangkan jika Nadi itu tiba-tiba tidak berdetak, ,padahal tadi siang kita habis marah-marah sama Ibu hanya karena Ibu tidak masak kesukaan kita, ,dan kita belum bilang maaf, Dengarkan suara nafas Ayah dan Ibu saat Beliau tertidur helaan Nafas yang tertahan, ,terdengar parau.. rasakan kalau tiba-tiba nafas itu berhenti tidak ada helaan nafas lagi, ,tidak terdengar nafas yang parau lagi, ,padahal.. kita belum sempat bilang kalau kita sayang sama Ayah dan Ibu.... untuk sepuluh menit itu, ,yang tidak pernah kita lakukan seumur kita hidup,,dan sebelum kita meninggalkan kamar Ayah dan Ibu , , bayangkan jika kamar itu jadi kosong karena ayah dan Ibu tidak bersama kita lagi, ,padahal kita belum penuhi janji kita untuk jadi anak yang baik.... selagi kita sempat, ,selagi kita masih punya waktu kawan......

Udah..udah... cup-cup-cup jangan nangis gitu, ,belum juga di coba... (heheheheheheheh.....)

Aku nulis artikel ini, ,bukan buat kalian menangis atau terharu, ,Cuma pengennya ..aku, kamu,kita yang masih berperan sebagai anak lebih memaknai keberadaan orang tua kita, peran beliau, ,dan tanpa harus baca artikel sedih tentang jasa-jasa orang tua,,kita sudah tau, kita sudah berbakti ,bukan habis baca terus di rumah lupa lagi gitu...lebaran sungkem mpe nangis-nangis sorean dikit udah marah-marah gara-gara opor ayam dan ketupatnya habis.( ngelingke awake dewe.....^_^), , paling engga “ Robbirrfirlii waali waali dayya WarKhamHumma Kamma Robayanni soghiroo” (bener gag yacah tulisannya..kalau salahhh maaf yach...) itu gag pernah klewat setiap sholat atau anytime lahhhh... karena baru itu yang bisa kita lakukan tapi kalau kita bisa melakukan lebih dari doa ya lakukan sekarang..

Soal yang liat Ayah dan Ibu waktu tidur aku dah nyoba lowh... dan akhirnya aku menangis sampai Ayah dan Ibu terbangun.... kemudian Ayahku berkata... “ Oalah.. bocah-bocah wis gede kok ya?ora Bo” karo Ma’e sewengi wae ngasi nyiwek koyo iku.... Gambreng tenan, kapan leh rep payu di bojo wong lanang” (read... Oalah... Anak sudah besar kok ya?gag tidur sama Ibunya semalam saja sampai nangis seperti itu... Gambreng (Gag tau bahasa indonesianya “Anak yang suka nangis”..^_^) kapan yang mau di peristri orang) huuaaaaa... itu di luar skenario kawan...

....................................TAMAT..................................

;;